“Rep Repan”, “Ketindihan”, “Eureup-eureup” pada sebuah lukisan karya Henry Fuseli

 

Kajian Seni Rupa terhadap lukisan “The Nightmare” karya Henry Fuseli

 

Pendahuluan

Lukisan adalah sebuah goresan cat di atas media, bisa berupa kertas, kanvas atau batu. Lukisan dapat menjadi sebuah seni yaitu seni lukis apabila dapat memenuhi standar estetika sebuah seni  dan memiliki makna lebih dari sebuah coretan di atas kertas

The Nightmare adalah lukisan karya Henry Fuseli yang ber aliran romantisisme, sebuah lukisan cat minyak di atas kanvas. Henry Fuseli menggunakan teknik komposisi Chiaro Scuro pada lukisan nya, Lukisan ini dibuat pada tahun 1781 dan kemudian setahun setelahnya dipamerkan pada pameran tahunan Royal Academy di London yaitu tahun 1782.

Chiaro Scuro adalah teknik komposisi dan pencahayaan dengan penggunaan gelap terang di dalam lukisan yang tidak natural, biasanya lukisan yang menggunakan teknik Chiaro Scuro berlatar gelap dengan karakter atau objek utama yang lebih terang atau disengaja agar seperti mendapat pencahayaan lebih banyak dari objek yang ada di sekitar nya. Teknik ini dipopulerkan oleh kebanyakan pelukis di era renaisans.

Salah satu pelukis yang mempelopori aliran romantisisme yaitu Henry Fuseli, pelukis yang lahir di swiss, tahun 1741. Henry Fuseli yang menghabiskan lama hidup nya di britania, banyak menghasilkan karya lukisan yang ber aliran Romantisisme, salah satu yang terkenal yaitu lukisan “The Nightmare”.

Lukisan ini menggambarkan seorang perempuan yang tertidur dalam kamar nya dan ada sesosok, juga ada seekor kuda yang hanya menggambarkan kepala nya saja.Kembali lagi pada lukisan, lukisan ini berdasarkan fantasi seorang Henry Fuseli tentang “Nightmare” (Mimpi buruk) yang menggambarkan kejadian dimana seseorang perempuan sedang tertidur dengan posisi yang “berantakan” mungkin dikarenakan tidak nyaman atau disengaja dibuat seperti itu sebagai komposisi agar lukisan terlihat lebih menarik. Perempuan tersebut ditindih oleh sesosok yang bertubuh kecil yang mungkin merujuk pada sosok goblin dalam mitologi atau “incubus” yang sedang jongkok diatas perempuan tersebut sebagai perumpamaan dari judul lukisan nya yaitu “The Nightmare” dimana kata nightmare itu berasal dari Bahasa inggris kuno yaitu mare atau sosok iblis  yang dikaitkan dengan siksaan mencekik, menindih atau menimpa korbannya yang sedang tidur dengan sebuah mimpi buruk.

 

Metodologi

Dalam mengkaji karya lukisan ini, digunakan semiotika Charles Sanders Pierce. Menganalisis objek dan elemen visual yang tertuang didalam lukisan “The Nightmare”. Menafsir arti dari setiap objek, elemen visual dan arti dari setiap teknik yang digunakan, dari penafsiran ini diharapkan dapat membuat pandangan terhadap lukisan ini semakin luas dan mengerti apa yang ingin dikomunikasikan oleh Henry Fuseli melalui sebuah karya visual nya.

 

Semiotik Charles Sanders Pierce

Trikotomi (Ikon, Indeks dan Simbol) dari Charles Sanders Pierce digunakan untuk menganalisis lukisan “The Nightmare” karya Henry Fuseli.

Ikon, Pertama menemukan Ikon pada lukisan “The Nightmare” ialah penggambaran sosok kecil seperti kera yang memiliki tanduk yang sedang jongkok diatas perempuan sebagai “ikon” dari wujud setan, atau sosok yang menghantui yang dapat di artikan dari bentuk jahat/menghantui/mengganggu. Juga bisa mitos atau kejadian “supranatural” atau “ghaib” dari Indonesia yaitu Rep repan/Ketindihan/Eureup-eureup

Indeks, Perempuan yang sedang tertidur, dengan posisi tidur yang sangat “berantakan” dan di atas nya terdapat sosok bertubuh kecil menyerupai setan dapat menjadi sebuah fantasi dari “The Nightmare” (Mimpi Buruk) itu sendiri, tidaklah lebih buruk dari mimpi buruk ketika seseorang sedang tertidur dan bermimpi didatangi oleh sebuah wujud dari keburukan itu sendiri.

Simbol, Teknik Chiaro Scuro yang menambah kesan “Nightmare” sesuai dengan judul nya karena teknik Chiaro Scuro sendiri berbentuk gelap terang yang sangat kontras terhadap objek-objek, seperti pada latar yang terlihat lebih gelap dibanding , elemen-elemen visual yang dituangkan pada lukisan dan judul lukisan juga memiliki arti dan definisi yang luas terhadap mitologi, kepercayaan mistis dari setiap budaya.

 

Menafsirkan bentuk bentuk elemen visual yang terdapat pada lukisan “The Nightmare”

Lukisan yang di dalam nya ada seorang perempuan yang sedang  tertidur. Dengan posisi terlentang namun posisi tubuh nya tidak sesuai dengan kebiasaan orang tidur, dimana bagian kepala perempuan tersebut berada di bagian kaki dari sebuah tempat tidur. Yang mungkin bisa ditafsirkan menjadi sebuah bentuk “ketidaknyamanan”. 

Lalu objek kuda yang tidak terlalu menonjol pada lukisan karena dilukiskan berwarna hitam dan berada di posisi yang membuat nya terlihat samar. Kuda tersebut yang ada pada lukisan dapat didefinisikan sebagai kuda betina atau “mara” atau “roh” yang dalam mitologi kafir, dikaitkan suka mencekik dan menindih seorang yang sedang tidur.

Namun dalam lukisan bahwa sosok yang memiliki tubuh kecil seperti setan yang malah menindih perempuan tersebut, anggapan bahwa sosok tersebut adalah setan yaitu bayangan di tirai yang berbentuk atas kepala yang mempunyai dua tanduk alias gambaran dari wujud setan dalam banyak ajaran. Mungkin penggambaran sosok ini berdasarkan referensi dari goblin yang ada dalam mitologi dimana goblin tersebut juga digambarkan bertubuh kecil dan menyiksa korban nya dengan mimpi buruk.

Judul lukisan ini juga memiliki relasi dengan apa yang dilukiskan, yaitu asal muasal kata Nightmare berasal dari Bahasa Inggris kuno “Mare”, “Iblis”, atau “Goblin”. Setan penyihir dalam mitologi Iran yang dikenal sebagai Divs juga dikaitkan dengan kemampuan untuk menimpa korbannya dengan mimpi buruk. Kuda betina dalam cerita rakyat Jerman dan Slavia dianggap menunggangi dada orang saat mereka tidur, sehingga menyebabkan mimpi buruk. 

 

Kesimpulan

Teori Metodologi Semiotika Charles Sanders Peirce dapat bermanfaat untuk menganalisa sebuah karya seni agar dapat menemukan pesan yang ingin disampaikan oleh pelukis serta dapat wawasan yang luas karena memahami dari banyak segi juga trikotomi dari bentuk-bentuk, objek, elemen visual, warna dan gelap terang yang dituangkan dalam lukisan tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS SEMIOTIKA PADA ILUSTRASI POSTER FILM KEMBANG API 2023

Kajian Semiotika Metafora-Metonimi pada Ilustrasi Karya Pawel Kuczynski “Toy Train and a Real Train”